Tugas IV Perencanaan
Wilayah Pesisir dan Terpadu
Nama : Vinni Mulyani
NPM : E1I013046
ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS
BENGKULU
1. Buatlah
dan jelaskan matriks kesesuaian untuk budidaya perikanan atau ekowisata !
Berikut penjelasan dari salah satu bahan referensi
yang saya baca dalam sebuah penelitian
Analisis Matriks
Kesesuaian untuk Budidaya Laut
Analisis matriks
kesesuaian untuk kegiatan budidaya laut diawali dengan penyusunan matriks
kesesuaian. Data primer yang berupa data yang didapat dari lapangan digunakan
dalam analisis matriks ini. Masing-masing budidaya laut memiliki nilai yang
berbeda dalam penentuan nilai bobot, budidaya rumput laut (Tabel 6), budidaya
teripang (Tabel 8), dan budidaya ikan kerapu dalam KJA (Tabel 10). Perhitungan
matriks kesesuaian dilakukan untuk pemberian skala penilaian. Skala penilaian
menururt Hidayat dkk (1995) dalam Utojo (2004) adalah sebagai berikut :
1. S1 (Sangat Layak), apabila lahan tidak mempunyai
pembatas yang berarti
untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang
diterapkan.
2. S2 (Layak), apabila lahan mempunyai pembatas agak
berarti untuk
mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus
diterapkan.
3. S3 (Cukup Layak), apabila lahan mempunyai pembatas
yang berarti untuk
mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus
diterapkan.
4. N (Kurang Layak), apabila lahan mempunyai faktor
pembatas cukup berat
sehingga mencegah kemungkinan penggunaanya.
Keterangan :
1. Angka Penilaian didasarkan pada petunjuk
DKP 2002 dalam Kangkan 2006 yaitu 5 : Baik 3 : Sedang 1: Kurang
2.
Bobot berdasarkan pertimbangan pengaruh variabel dominan.
3. Total Skor didapat dari perhitungan , y =
Total Skor; A= Angka Penilaian; B = Bobot Total skor digunakan untuk menentukan
kelas kesesuaian lahan berdasarkan parameter oseanografinya. Interval kelas
kesesuaian didapatkan dengan metode equal interval (Prahasta 2002 dalam Fatah
2012)
2. Apa yang dimaksud dengan daya dukung?
kemempuan atau
kapasitas maksimum lingkungan yang dapat diberikan atau diakomodir dalam
menunjang kehidupan makhluk hidup didalamnya secara optimum dan terus menerus
tanpa menimbulkan penurunan nilai-nilai yang ada.
Faktor-faktor yang
dapat menentukan daya dukung dalam mondisi baik atau tidak antara lain, adalah
ketersediaan bahan baku dan energi, akumulasi limbah dari aktivitas produksi
(termasuk manajemen limbahnya) dan tentu interaksi anata makhluk hidup yang ada
di dalam lingkungan. dengan kata lain daya dukung harus mampu mencakup daya
dukung lingkungan fisik, biologi dan persepsi atau psikologis.
Dalam upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup (pengelolaan) akan selalu ada
kegiatan-kegiatan seperti kegiatan pemanfaatan (termasuk penataan dan
pemeliharaan), pengendalian, pemulihan dan juga penambangan kawasan lingkungan.
pembangunan berkelanjutan adalah upaya pelestarian yang paling baik, karena
dalamprosesnya akan selalu memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat
dijadikan modal pembangunan untuk generasi-generasi selanjutnya.
untuk itu, sebelum
melakukan pengelolaan hendaknya ditentukan terlebih dahulu nilai dari daya
dukung lingkungan yang menjadi targetnya. dalam penentuan daya dukung suatu
kawasan perlu diperhatikan setidaknya tiga aspek utama, yaitu: ekologi,
ekonomi, dan sosial. hal ini penting mengingat bahwa interaksi antara kegiatan
pengelolaan dengan ekosistem dari kawasan tersebut akan tergambarkan dengan
sangat kompleks, sehingga memerlukan pendekatan yang multidimensi.
Referensi