Akustik
kelautan merupakan salah satu bidang studi kelautan yang mendeteksi target di
kolom perairan dan dasar perairan dengan menggunakan suara sebagai medianya. Dalam Bahasa inggris nya Akustik kelautan juga sering disebut " marine Acoustick" adalah teori tentang Gelombang suara/ akustik dan perambatannya dalam suatu medium air laut. Dalam mempelajari kelautan pada bidang akustik kita dapat meneliti objek didalam kolom serta dasar perairan, dimana objeknya dapat berupa plankton, ikan, jenis subtrat maupun kandungan minyak yang berada di bawah dasar perairan.
1.2. Manfaat Akustik kelautan
sumber : https://hollandacocobear.wordpress.com/category/akustik-kelautan/
Beberapa pengertian
yang harus di pahami dalam akustik kelautan:
Target
Strength
Target strength adalah kemampuan
dari suatu target untuk memantulkan suara berupa gema (echo)/gelombang suara
yang dapat dinyatakan dalam intesitas target strenght dan energi target
strenght.
Area
Backscattering Strength (Sa)
Scattering area (Sa) adalah luasan area yang yang terbentuk sebagai
akibat dari adanya pemancaran hambur balik dari tranduser pada suatu perairan
yang sedang di sounding.
Scattering volume
Pengertian dari Scattering
volume mirip dengan Target strength dimana Target strength
untuk ikan tunggal sedangkan Scattering volume untuk kelompok ikan. Volume
backscattering coefficient (sv) adalah ukuran yang menghitung
biomassa di kolom perairan saat target individu tidak dapat diketahui.
threshold
nilai
ambang batas pemilihan tingkat sinyal dibawah sinyal yang tidak dapat
diproses.sinyal digunakan untuk menghilangkan sinyal noise dan sinyal
yang tidak dikehendaki. Jadi semua echo dari ikan yang berada di bawah nilai threshold
akan diabaikan. Hal ini berarti jika distribusi target strength berada
di bawah nilai threshold maka intensitas echo rata-rata akan menjadi bias.
Echo integration
merupakan suatu metode untuk menentukan densitas gerombolan ikan pada
kolom perairan. Metode ini digunakan jika echocounting memberikan
estimasi yang terlalu tinggi terhadap densitas ikan. Metode ini dicetuskan
pertama kali oleh Dragesund and Olsen pada tahun 1965. Metode ini memberikan
kemudahan dalam mengestimasi jumlah ikan. Echo integration menjadi teknik yang
secara umum digunakan untuk menduga kelimpahan ikan. Teknik ini memberikan
hasil yang cepat dan informasi terkini mengenai distribusi ikan pelagis di
suatu area survei. Teknik ini diaplikasikan secara luas karena tidak perlu
menentukan echo ikan tunggal.
1.2. Manfaat Akustik kelautan
Manfaat akustik
meliputi aplikasi dalam
survei kelautan:
·
Budidaya perairan
·
Penelitian tingkah laku
ikan
·
Aplikasi dalam studi
penampilan
·
Selektivitas alat tangkap
·
Bioakustik
Aplikasi dalam survei kelautan untuk menduga spesies ikan, dengan akustik
kita dapat menduga spesies ikan yang ada di daerah tertentu dengan menggunakan
pantulan dari suara, semua spesies mempunyi target strengh yang berbeda-beda.
Aplikasi dalam dunia budidaya untuk pendugaan
jumlah ekor, biomass dari ikan dalam jaring/kurungan pembesaran untuk
menduga ukuran dari individu ikan dalam jaring kurungan,memantau tingkah laku ikan dengan
acoustic tagging.
Aplikasi akustik dalam tingkah
laku ikan meliputi pergerakkan migrasi ikan dengan acoustic tagging, orientasi target (tilt
angle), reaksi menghindar terhadap
gerak kapal survei dan alat tangkap, respon terhadap rangsangan/stimuli cahaya, suara,
listrik, hidrodinamika, komia, mekanik dan sebagainya. Aplikasi dalam studi penampilan
dan selektivitas alat tangkap ikan meliputi pembukaan mulut trawl dan
kedalaman, selektivitas penagkapan dengan
melihat ukuran ikan targetsumber : https://hollandacocobear.wordpress.com/category/akustik-kelautan/