Senin, 27 April 2015

Akustik kelautan

1.1. Pengertian Akustik Kelautan
              
                      Akustik kelautan merupakan salah satu bidang studi kelautan yang mendeteksi target di kolom perairan dan dasar perairan dengan menggunakan suara sebagai medianya. Dalam Bahasa inggris nya Akustik kelautan juga sering disebut " marine Acoustick"  adalah teori tentang Gelombang suara/ akustik dan perambatannya dalam suatu medium air laut. Dalam mempelajari kelautan pada bidang akustik kita dapat meneliti objek didalam kolom serta dasar perairan, dimana objeknya dapat berupa plankton, ikan, jenis subtrat maupun kandungan minyak yang berada di bawah dasar perairan.


Beberapa pengertian yang harus di pahami dalam akustik kelautan:
                   Target Strength
Target strength adalah kemampuan dari suatu target untuk memantulkan suara berupa gema (echo)/gelombang suara yang dapat dinyatakan dalam intesitas target strenght dan energi target strenght.
                                       Area Backscattering Strength (Sa)
Scattering area (Sa) adalah luasan area yang yang terbentuk sebagai akibat dari adanya pemancaran hambur balik dari tranduser pada suatu perairan yang sedang di sounding.  
  Scattering volume
Pengertian dari Scattering volume mirip dengan Target strength dimana Target strength untuk ikan tunggal sedangkan Scattering volume untuk kelompok ikan. Volume backscattering coefficient (sv) adalah ukuran yang menghitung biomassa di kolom perairan saat target individu tidak dapat diketahui.
                                                           threshold
  nilai ambang batas pemilihan tingkat sinyal dibawah sinyal yang tidak dapat diproses.sinyal digunakan untuk menghilangkan sinyal noise dan sinyal yang tidak dikehendaki. Jadi semua echo dari ikan yang berada di bawah nilai threshold akan diabaikan. Hal ini berarti jika distribusi target strength berada di bawah nilai threshold maka intensitas echo rata-rata akan menjadi bias. 
  Echo integration
merupakan suatu metode untuk menentukan densitas gerombolan ikan pada kolom perairan. Metode ini digunakan jika echocounting memberikan estimasi yang terlalu tinggi terhadap densitas ikan. Metode ini dicetuskan pertama kali oleh Dragesund and Olsen pada tahun 1965. Metode ini memberikan kemudahan dalam mengestimasi jumlah ikan. Echo integration menjadi teknik yang secara umum digunakan untuk menduga kelimpahan ikan. Teknik ini memberikan hasil yang cepat dan informasi terkini mengenai distribusi ikan pelagis di suatu area survei. Teknik ini diaplikasikan secara luas karena tidak perlu menentukan echo ikan tunggal.




1.2. Manfaat Akustik kelautan

Manfaat akustik meliputi aplikasi dalam survekelautan:
·         Budidaya perairan
·         Penelitian tingkah laku ikan
·         Aplikasi dalam studi penampilan
·         Selektivitas alat  tangkap
·         Bioakustik
Aplikasi dalam survei kelautan untuk menduga spesies ikan, dengan akustik kita dapat menduga spesies ikan yang ada di daerah tertentu dengan menggunakan pantulan dari suara, semua spesies mempunyi target strengh yang berbeda-beda. Aplikasi dalam dunia budidaya untuk pendugaan jumlah ekor, biomass dari ikan dalam jaring/kurungan pembesaran untuk menduga ukuran dari individu ikan dalam jaring kurungan,memantau tingkah laku ikan dengan acoustic tagging.
  Aplikasi akustik dalam tingkah laku ikan meliputi pergerakkan migrasi ikan dengan acoustic taggingorientasi target (tilt angle)reaksi menghindar terhadap gerak kapal survei dan alat tangkaprespon terhadap rangsangan/stimuli cahaya, suara, listrik, hidrodinamika, komia, mekanik dan sebagainya. Aplikasi dalam studi penampilan dan selektivitas alat tangkap ikan meliputi pembukaan mulut trawl dan kedalamanselektivitas penagkapan dengan melihat ukuran ikan target



sumber : https://hollandacocobear.wordpress.com/category/akustik-kelautan/